Perbankan luar biasa mengambil keuntungan dalam kredit perumahan mencapai 12 persen lebih. Negara tetangga Malaysia setahun hanya 6 persen," ujar Pengurus DPP Asosiasi Perumahan Seluruh Indonesia (APERSI), Ir Echsanullah Khan MSc CPH ketika berjumpa rerporter Media Online Kiprah Nusantara dibandara polonia Medan
Jika situasi ini terus berlanjut tanpa ada pembenahan, sulit dibayangkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa memiliki rumah yang paling sederhana sekalipun," ujarnya.
Mantan Deputi Bidang Perumahan Formal Kementerian Negara Perumahan Rakyat periode 2005-2010 ini
mengatakan, sampai saat ini kelompok MBR sangat sulit untuk memiliki rumah sejahtera tapak (RST). Kesulitan itu sebenarnya tidak timbul karena ketidakmampuan MBR, melainkan makin maraknya rent sekker di era reformasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar