Entri Populer
-
Padang Lawas(KN) Warga Trsamigrasi Desa Ujung Batu I hingga V Kec. Huta Raja Tinggi Kab.Padang L...
-
BATAM (KN) Ketegangan mewarnai adu pendapat antara petugas Kantor Bea dan Cukai Batam dan seorang pengusaha asing asal Kanada bernama...
-
Meulaboh (KN) Setelah dimasukkan polisi ke dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak Desember 2010, Bendahara Kantor Pos Meulaboh, Teuku ...
-
Aceh-Utara (KN) Kondisi jembatan gantung Lhok Gajah yang dibangun semasa kolonial Belanda Kec Sawang Kabupaten aceh utara Rusak parah da...
-
Siak, Bagansiapi-api dan Telukkuantan DariI tiga kabupaten yang melaksanakan Pemilukada di Riau, Kamis (7/4), ada dua kabupaten yang member...
-
Direktur CV Berkat Ulin Permai (BUP) Muslimin yang kini ditahan atas kasus penambangan ilegal di Balikpapan diduga sudah merancang cukup ...
-
Medan-(KN) Wah sayang sekali, semua Partai Politik yang didukung orang Batak baik di Pulau Sumatera,Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, pokok...
-
Jalan di Labusel, Labura, Paluta Rusak Parah Labuhan Batu– DPRD Sumut memprihatinkan jalan-jalan negara, propinsi, dan jalan lintas Sumate...
-
Taput(KN) Taput (KN) Judi Togel Dan Kim bebas bermain di wilayah hukum Polres Taput. Kalaupun terjadi penangkapan hanya penulis, sedangk...
Sabtu, 07 Mei 2011
Sun An Otak Pembunuhan A Wie
MEDAN-(KN)
Penembakan sadis yang menewaskan toke kapal Belawan, Koh Wie To/Toh Ci Wie alias A Wie (30) dan istrinya Lim Chi Chi alias Dora Halim (34) telah bergulir sebulan. Polisi yang belum berhasil menangkap seluruh pelaku, kemarin (4/5) menggelar rekonstruksi.
Rekonstruksi pagi itu, diperankan kedua otak pelaku yang sudah ditangkap, yakni Sun An alias An Lang alias A Nang alias A Yong (50) dan Ang Ho (33). Selebihnya diperankan polisi dan saksi-saksi di TKP.
Dalam rekonstruksi yang digelar dalam 32 adegan itu, Sarwono (53), ayah A Wie menunjuk Sun An sebagai dalang pembunuhan anak dan menantunya. Pasalnya, hanya Sun An yang memiliki masalah dengan anaknya.
“Saya yakin dia (Sun An) yang dalangi pembunuhan A Wie, karena cuma dia yang punya utang dan masalah dengan anak saya,” ujar Sarwo saat rekonstruksi berlangsung di TKP rumah korban, Jl. Bambu II, Akasia I, Kel Durian, Kec Medan Timur.
Sarwo juga menegaskan, pembunuhan yang terjadi Selasa (29/3) malam itu bukan salah sasaran. Sun An memang mengincar anaknya, karena Sun An berpikir A Wie menghalang-halangi usahanya menjadi kaki tangan warga Malaysia untuk melepaskan kapal-kapal Malaysia yang ditangkap di perairan Belawan.
“Sun An sering urus kapal-kapal Malaysia yang ditangkap, tapi dia nggak urus sampai kelar. Sementara uang sudah dikasi sama dia (Sun An),” tegasnya.
Pria berusia lebih setengah abad ini mengaku kesal dengan perngakuan Sun An yang menyatakan tak mengenal empat eksekutor. Sarwo menilai, itu hanya alibi Sun An untuk berkelit.
“Nggak masuk akal kalau dia nggak kenal sama pelaku penembakan, karena mereka pernah makan sama di rumah Sun An,” tukasnya.
Kepada wartawan, Sarwo meminta agar terus mengikuti kasus ini hingga ke persidangan dan jatuh vonis. “Saya minta tolong kalian ikuti kasus terus hingga ke pengadilan nanti. Saya mau mereka dihukum seberat-beratnya,” pintanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar