Entri Populer

Senin, 21 Maret 2011

Pupuk bersubsidi hilang di Kabupaten Nias Selatan





(KN) Nias Selatan  Di Kota Teluk dalam Ibukota Kabupaten Nisa Selatan harga pupuk bersubsidi sudah mencekik leher dalam  dua pekan terakhir ini . Dan sudah tidak terjangkau petani lagi. Diduga kenaikan harga itu akibat kelangkaan pupuk di pasar.                                  

Sebagaimana penuturan Roza Hulu, petani cabe di daerah tersebut, Kamis (17/3). Ia menyebutkan, pupuk bersubsidi merk Sriwi jaya susah didapatkan di distributor resmi. Ada pun dijual di toko-toko pupuk sriwijaya urea seberat 50 Kg harga mencapai Rp150 ribu per sak, hal ini menurut  petani sangat memberatkan sehingga dapat mempengaruhi hasil pertanian mereka.

"Bila hal ini dibiarkan oleh pihak terkait, kemungkinan semua petani akan gulung tikar, karena petani semakin sulit untuk mengelola pertanian,disebabkan harga pupuk yang tak terjangkau,"tambah Roza lagi, seraya mengharapkan agar pihak terkait segera melakukan operasi pasar mengatasi kelangkaan pupuk tersebut.

Sesuai pantauan di lapangan, di setiap toko yang menjual bahan pertanian tampak jenis merk pupuk bersubsidi, yakni pupuk Sriwijaya Urea berat 50 Kg dijual seharga Rp150 ribu. Anehnya lagi, pupuk bantuan pemerintah merk pupuk organik Cair Prima, dijual dengan harga Rp60 ribu per botol, pada hal jenis pupuk tersebut dilarang untuk diperjualbelikan.

Selain harga pupuk, harga bahan pokok ikut meroket, yakni harga beras, juga bahan bangunan seperti harga semen di setiap toko–toko bahan bangunan di Telukdalam. Terkait tingginya harga tersebut, sejumlah masyarakat yang ditemui mengatakan, supaya secepatnya pemerintah daerah melakukan penertiban pasar.(Zaman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar