Entri Populer

Senin, 21 Maret 2011

UTANG PDAM TIRTANADI Rp 228 Miliar

(KN) Medan                                                                    
adanya  utang Tirtanadiselama ini karena selama ini tidak mampu menyicil bantuan dari Asian Development Bank (ADB) sejak 2006. Humas PDAM Tirtanadi Jhoni Mulyadi mengakui mereka kesulitan membayar utang,karena selama ini anggaran yang tersedia hanya untuk membiayai operasional kegiatan bulanan, dan membayar cicilan utang tahap I yang dikucurkan pada 1990.

“Data terakhir (utang) Rp 192 miliar. Itu sudah termasuk bantuan ADB 2006 lalu dan utang tahap I pada 1990 lalu. Kalau yang pertama sudah akan selesai, tapi yang kedua (ADB) tersendat,”katanya, Kamis 17 Maret 2011.

Menurut dia, jika tidak segera ditanggulangi,maka total tunggakan akan semakin membengkak. Sebab, bunga utangnya akan semakin tinggi.Apalagi nilai utang tersebut dihitung berdasarkan kurs dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Sumut Meilizar Latif mengungkapkan,dari neraca keuangan yang disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) terakhir, untuk membayar bunga utang sebesar Rp28 miliar dari total utang Rp192 miliar PDAM Tirtanadi sudah kesulitan.  Karena itu, wajar jika tunggakan utangnya tidak pernah berkurang. “Setiap tahun Tirtanadi hanya dibebankan membayar bunga utang saja. Karena tidak pernah jelas bagaimana bussiness plan yang mereka miliki,” ujarnya.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Sumut Hidayatullah menegaskan, ketidakmampuan PDAM Tirtanadi membayar utang menunjukkan kondisi perusahaan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut ini sudah dalam posisi membahayakan. “Ini sudah dalam titik berbahaya karena tidak mampu lagi bayar utang. Sekitar dua sampai tiga tahun ini Tirtanadi sudah tak mampu lagi menyicil utang,”ujarnya.

Ditambah lagi tingkat kebocoran air yang saat ini sudah mencapai 24%.Padahal,periode 2004-2006 tingkat kebocoran hanya 18%.Semakin tingginya tingkat kebocoran air tersebut sudah membuktikan kalau kinerja PDAM Tirtanadi tidak dalam kondisi baik.Apalagi dalam pemaparan Direksi PDAM Tirtanadi sebelumnya untuk menurunkan 1% tingkat kebocoran air dibutuhkan biaya sekitar Rp15 miliar. Hidayatullah mengungkapkan, selama tujuh tahun dia berada di Komisi C yang berhubungan dengan perusahaan daerah,kondisi PDAM Tirtanadi- lah yang paling mengkhawatirkan setiap tahunnya.(Jam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar