Entri Populer
-
Padang Lawas(KN) Warga Trsamigrasi Desa Ujung Batu I hingga V Kec. Huta Raja Tinggi Kab.Padang L...
-
BATAM (KN) Ketegangan mewarnai adu pendapat antara petugas Kantor Bea dan Cukai Batam dan seorang pengusaha asing asal Kanada bernama...
-
Meulaboh (KN) Setelah dimasukkan polisi ke dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak Desember 2010, Bendahara Kantor Pos Meulaboh, Teuku ...
-
Aceh-Utara (KN) Kondisi jembatan gantung Lhok Gajah yang dibangun semasa kolonial Belanda Kec Sawang Kabupaten aceh utara Rusak parah da...
-
Siak, Bagansiapi-api dan Telukkuantan DariI tiga kabupaten yang melaksanakan Pemilukada di Riau, Kamis (7/4), ada dua kabupaten yang member...
-
Direktur CV Berkat Ulin Permai (BUP) Muslimin yang kini ditahan atas kasus penambangan ilegal di Balikpapan diduga sudah merancang cukup ...
-
Medan-(KN) Wah sayang sekali, semua Partai Politik yang didukung orang Batak baik di Pulau Sumatera,Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, pokok...
-
Jalan di Labusel, Labura, Paluta Rusak Parah Labuhan Batu– DPRD Sumut memprihatinkan jalan-jalan negara, propinsi, dan jalan lintas Sumate...
-
Taput(KN) Taput (KN) Judi Togel Dan Kim bebas bermain di wilayah hukum Polres Taput. Kalaupun terjadi penangkapan hanya penulis, sedangk...
Rabu, 06 April 2011
Aneh, RSUD Naikkan Biaya
Sejak 1 Maret lalu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru sudah menerapkan harga baru di setiap pelayanan dan biaya perawatan di rumah sakit yang menjadi rujukan se Riau tersebut.
Namun, pihak RSUD belum bisa menjelaskan berapa persen kenaikan biaya perawatan dan tarif baru tersebut.
Kenaikan tarif tersebut dibenarkan Kepala Bagian Humas RSUD Arifin Achmad, Sartibi kepada Riau Pos. Selain itu dikatakan juga bahwa kenaikan biaya perawatan tersebut hanya uji coba saja dan belum disahkan oleh Gubernur.
‘’Memang sejak 1 Maret lalu kita sudah menaikkan biaya perawatan, tapi belum disetujui oleh Gubernur, kita uji coba dulu,’’ ungkap Sartibi belum lama ini.
Diterangkan bahwa kondisi tersebut berdasarkan Kep Direktur Utama RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Nomor: KPTS 17/RSUD/III/2011 tentang tarif pelayanan kesehatan badan layanan umum daerah RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.
‘’Pada prinsipnya kami menginginkan tarif yang masih berada di bawah rumah sakit swasta yang paling murah,’’ ujar Sartibi.
Ketika ditanya apa saja perawatan yang naik dan berapa persen kenaikan, Sartibi tidak bisa menjawab dan mengatakan yang lebih tahu adalah Kabid Perawatan Medik, dr Ruswaldi.
Ketika dr Ruswaldi dihubungi melalui telepon selularnya, Ruswaldi juga tidak bisa menjawab dan mengatakan yang berwenang adalah dr Diah.
Riau Pos kemudian menanyakan kepada Dirut RSDU Arifin Achmad, Dra Yulwiriati Moesa, namun juga masih belum mendapatkan jawaban. Dirut RSUD mengarahkan ke Tim Tarif. Anggota tim tarif drg Yusi mengatakan kepada Riau Pos bahwa timnya tidak punya data. ‘’Besok (hari ini, red) saya pertemukan dengan direktur medik,’’ ujarnya kepada Riau Pos, Selasa (5/4).
Hingga berita ini diturunkan, RSUD belum bisa memberikan rincian berapa kenaikan tarif atau biaya perawatan yang mereka terapkan.
Aneh, Biaya Berobat Diuji Coba
Terkait soal ini, anggota DPRD Pekanbaru, Ferry Shandra Pardede menyebutkan soal biaya berobat yang berlakukan ujicoba oleh pihak rumah sakit umum daerah (RSUD) Arifin Achmad itu dinilai aneh. Mengapa harus ada biaya uji coba?
‘’Ya aneh saja kedengarannya soal biaya berobat di uji coba, seharusnya yang diuji coba itu tenaga medisnya layak atau tidak mengabdi di RSUD, atau peraturan yang dibuat untuk memaksimalkan pelayanan itu yang seharusnya diujicoba bukan biaya,’’ ujar politisi PDS ini kepada Riau Pos, Senin (4/4).
Padahal di tambahkannya lagi, RSUD itu sudah dibiayai oleh negara dalam hal ini Pemprov Riau. Tapi mengapa harus ada kebijakan kenaikan harga dan itu dilakukan sepihak oleh pihak rumah sakit yang menjadi maskot berobat di provinsi ini. ‘’Harusnya ada dulu kesepakatan dan dikaji dahululah. Mana yang harus diujicoba, sementara pelayanannya tidak ada maksimalnya justru banyak pasien yang keluar dari sana mengeluh soal pelayanannya,’’ jelasnya lagi.
Tidak hanya itu, seharusnya juga pihak rumah sakit harus transparan dan tidak ada yang ditutupi soal pembiayaan ini, toh nanti akhirnya ketahuan juga. ‘’Kita minta ini jangan dimanfaatkanlah, toh subsidi dari pemerintah masih ada,’’ tutupnya.(romano)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar