Entri Populer
-
Padang Lawas(KN) Warga Trsamigrasi Desa Ujung Batu I hingga V Kec. Huta Raja Tinggi Kab.Padang L...
-
BATAM (KN) Ketegangan mewarnai adu pendapat antara petugas Kantor Bea dan Cukai Batam dan seorang pengusaha asing asal Kanada bernama...
-
Meulaboh (KN) Setelah dimasukkan polisi ke dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak Desember 2010, Bendahara Kantor Pos Meulaboh, Teuku ...
-
Aceh-Utara (KN) Kondisi jembatan gantung Lhok Gajah yang dibangun semasa kolonial Belanda Kec Sawang Kabupaten aceh utara Rusak parah da...
-
Siak, Bagansiapi-api dan Telukkuantan DariI tiga kabupaten yang melaksanakan Pemilukada di Riau, Kamis (7/4), ada dua kabupaten yang member...
-
Direktur CV Berkat Ulin Permai (BUP) Muslimin yang kini ditahan atas kasus penambangan ilegal di Balikpapan diduga sudah merancang cukup ...
-
Medan-(KN) Wah sayang sekali, semua Partai Politik yang didukung orang Batak baik di Pulau Sumatera,Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, pokok...
-
Jalan di Labusel, Labura, Paluta Rusak Parah Labuhan Batu– DPRD Sumut memprihatinkan jalan-jalan negara, propinsi, dan jalan lintas Sumate...
-
Taput(KN) Taput (KN) Judi Togel Dan Kim bebas bermain di wilayah hukum Polres Taput. Kalaupun terjadi penangkapan hanya penulis, sedangk...
Jumat, 22 April 2011
DPRDSU Bagai Mana Pengelolaan Tambang Emas Di Tapsel
Medan-(KN)
Komisi D mempertanyakan keseriusan pengelolaan pertambangan emas di tapsel. Hal ini akibat dari kepemilikan saham perusahaan sejak tahun 2002 berubah ubah. Hingga saat ini sudah ada enam perusahaan yang menanganin eksplorasi tambang emas pada proyek yang disebut martabe, namun hingga sampai kapan proyek tersebut menghasilkan, masih belum mendapat kepastian. Pertanyaan inilah yang sering muncul dalam rapat dengar pendapat antara komisi D DPRDSU dengan Dinas Pertambangan Sumatera Utara serta G Resources selaku pengelola baru proyek Martabe, Kamis (14/4).
Kaban, Kepala dinas pertambangan Sumatera Utara saat dikomfirmasi rapat mengaku belum dapat memastikan hingga kapan proyek pertambangan emas tersebut menghasilkan. “ mungkin dalam waktu dekat ini akan menghasilkan “ ujarnya singkat.
Dari catatan pengelolaan lahan pertambangan ini mengalami stagnasi dan hamper tiap tahun berganti pemilik atau pengelolala .
SejarahKepemilikan Proyek Martabe
28 April 1997
Kontrak karya ( generasi ke 6 ) penandatanganan antara Pemerintah RI dengan PT Danau Toba Mining ( Normandy Mining Ltd) Luas lahan 6590.6 Km persegi
Februari 2002
Pengelolaan diambil alih PT Newmont Horas Nauli
Oktober 2006
Pengelolaan diambil alih oleh Agintcourt Resources
Maret 2007
Agintcourt Resources dijual kepada OXIANA
Juli 2008
Saham Agintcourt Resources dijual sebahagian kepada OZ Mineral dan Dikelola bersama
Juli 2009
Agintcourt Resources dikuasai oleh G Resources Group, Perusahan pemula dibidang pertambangan emas.(005)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar